JAKARTA – Suaramerdekanews.com, 22 November 2021. Kekuatan fesyen muslim Indonesia yang pertama adalahterletak pada keanekaragaman desainnya yang kaya akan ciri khas budaya, yaitu wastraIndonesia (batik, tenun, bordir).
Kekuatan kedua fesyen muslim Indonesia adalah mempunyaifondasi industri fesyen yang luas dan bervariasi, seperti industri garmen, tesktil, sepatu, danaksesoris yang sangat beragam.Seluruh keunggulan fesyen muslim Indonesia ini telah diperlihatkan lewat karya-karya paradesainer dan brand yang tampil di parade fashion show yang menjadi rangkaian acaraEmbracing Jakarta Muslim Fashion Week tanggal 18 November 2021 di Aquatic Gelora BungKarno, Jakarta.
Parade fashion show ini juga memperlihatkan kerja sama yang dinamis antaraseluruh ekosistem yang mendukung Jakarta Muslim Fashion Week. Ekosistem tersebut adalahasosiasi desainer, asosiasi kosmetik, asosiasi pertekstilan, serta asosiasi pemasok garmen danaksesoris.“Acara Embracing Jakarta Muslim Fashion Week hari ini adalah perkenalan pertama padaJakarta Muslim Fashion Week yang akan resmi diluncurkan di bulan Oktober 2022. Jadi, sayaberharap semua sektor industri bersatu padu untuk mempromosikan fesyen muslim Indonesia.
Termasuk dari sisi kreatif, yaitu para desainer, saya berharap di tahun depan akan semakinbanyak desainer yang bergabung di Jakarta Muslim Fashion Week untuk memperlihatkankekuatan dari fesyen muslim Indonesia,” kata Anne Patricia Sutanto, perwakilan KADINsekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Indonesia pada acara press conference.Ada 24 desainer dan brand fesyen Indonesia yang tampil di dua parade fashion show pada acaraEmbracing Jakarta Muslim Fashion Week tanggal 18 November di Aquatic Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Para desainer dan brand ini terdiri dari 12 muslim fashion brands dan 12contemporary fashion brands, di antaranya ada Dian Pelangi, Mel Ahyar, IKYK, dan Irna Mutiara.“Sebenarnya para desainer sudah siap sejak lama untuk menjadi pusat fesyen dunia. Semogadengan adanya Jakarta Muslim Fashion Week yang dimulai tahun 2022 ini akan tercapai cita-citaIndonesia sebagai pusat fesyen muslim Indonesia.
Apalagi sekarang sudah semakin banyakdesainer busana muslim dengan style yang beragam serta didukung industri tekstil yangsemakin canggih perkembangannya,” aku Irna Mutiara, desainer Irna La PerlePada parade fashion show desainer dan label di Embracing Jakarta Muslim Fashion Weekterlihat jelas desain fesyen muslim yang kaya ciri khas budaya wastra Indonesia (batik, tenun,bordir).
Seperti Ria Miranda yang mengangkat tenun khas Makassar dalam rancangannya,Bateeq dan Batik Chic dengan aneka kain batik sebagai trademark desainnya, serta BenangJarum Couture yang menambah aksen bordir dan payet pada rancangannya.“Desain Dian Pelangi selalu identik dengan dua hal, yaitu colorful dan etnik. Jadi, kita berusahauntuk tetap menampilkan sentuhan budaya Indonesia.
Baik dari segi kainnya, seperti tenun danbatik, juga dari materialnya, seperti bordir dan manik-manik“ kata Karina Pratiwi, perwakilan dari tim Dian PelangiEmbracing Jakarta Muslim Fashion Week adalah momen untuk embrace atau merangkul semua ekosistem industri yang akan mendukung Jakarta Muslim Fashion Week yang akan diluncurkandi tahun 2022 sebagai salah satu rangkaian acaranya Trade Expo Indonesia ke-37 di bulanOktober 2022.
Selanjutnya, Jakarta Muslim Fashion Week akan menjadi program rutin diadakansetiap tahun, berupa acara satu minggu muslim fashion week yang berpengaruh untukIndonesia dan dunia.
Kekompakan yang terjalin antar sektor di dalam ekosistem industri untuk menyukseskan JakartaMuslim Fashion Week akan membuat fesyen muslim Indonesia bisa terus menunjukkankekuatan unggulnya yang mampu bersaing dan mendominasi pasar dunia.Sehingga pada 3-5 tahun mendatang, Jakarta Muslim Fashion Week telah diakui sebagai eventInternasional yang sejajar dengan event-event fesyen besar lainnya dan menjadi penentu trenfesyen muslim di dunia.
Kesuksesan Jakarta Muslim Fashion Week ini pada akhirnya dapatmenjadi sebuah pernyataan dan penentuan posisi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia.Parade fashion show penutup Embracing Jakarta Muslim Fashion Week dihadiri oleh KetuaUmum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Arsjad Rasjid dan Menteri PerdaganganRI, Muhammad Lutfi.“KADIN merasa bangga dan bahagia dapat bersama Kementerian Perdagangan RI mendukungterlaksananya acara Jakarta Muslim Fashion Week ini. Para desainer yang tampil di fashion show telah memperlihatkan kalau industri fesyen muslim termasuk salah satu sektor terunggul Indonesia.
Popularitas fesyen muslim modern di Indonesia yang naik membuat permintaan pasar domestik pun meningkat. Sehingga muncullah kesempatan baru untuk industri bisnisfesyen muslim, terutama untuk para desainer muda. Saya yakin kita bisa membangun ekosistem yang kuat untuk industri fesyen muslim, lokal maupun global. Potensi Indonesia untukmendominasi pasar fesyen muslim global sangat besar.
Kita bisa menjadi salah satu pemainpenting di pasar global apabila industri, akademisi, desainer, pemerintah, dan semua asosiasibersatu,” ujar Arsjad Rasjid Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN)“Industri fesyen muslim Indonesia adalah kisah keterbukaan, kreativitas, kewirausahaanhidup berdampingan dengan gaya hidup, perdagangan dan agama. Desainer milenial danUKM lokal berhasil menarik inspirasi dari keragaman warisan Indonesia yang kaya untukmenciptakan produk dengan karakternya sendiri,,” ungkap Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan RI.
Comments are closed for this post.