Jakarta, Suaramerdekanews.com, 31 Desember 2021,
Kapolres Metro Jakarta Pusat,
Kombes Pol Hengki Haryadi, secara langsung memimpin Press Conference Akhir Tahun 2021 ini, yang didampingi oleh Wakapolres Jakarta Pusat, dan lainnya.

“Dalam 1 tahun terakhir, pengungkapan narkoba dengan pola yang berbeda atau strategi khusus, karena berdasarkan informasi intelejen kami, dimasa pandemi banyak masuk ke Jakarta Pusat, dan sangat berpengaruh pada kamtibmas. Karena banyak pelaku kejahatan terpengaruh Narkoba terutama Shabu” ungkapnya mengawali Prescon, yang dilaksanakan di Lantai 3, Mapolres Jakarta Pusat, Rabu, 31 Desember 2021.

“Pemasok Narkoba dari Luar Negeri yang berhasil di kuak adalah jaringan Iran sebesar 618 Kg, dan Malaysia 123 Kg
721 Kg, khusus Jakarta Pusat” lanjutnya.

“Oleh karena itu, kami membentuk satgas narkoba, karena fatalitas korban yang banyak dipengaruhi narkoba. Di tahun 2020 diungkap 26 Kg, namun di tahun 2021 meningkat sangat tajam, yaitu 771 Kg, ini diluar pengungkapan 1,1 Ton yang bekerjasama dengan Mabes Polri”

“Di Tahun 2021, kami mengamankan 381 orang, dan diantaranya 28 orang perempuan, dan dari 381 0rang tersebut, 90% diantaranya adalah bandar narkoba”

“Kriminal secara umum terjadi penurunan, beberapa kasus yang cukup banyak diselesaikan di Jakarta Pusat antara lain : Mafia Tanah Mafia Tabung Oksigen, Kasus Aktual TV, Pinjaman Online, Pembunuhan. Kejahatan tidak semua bermotif ekonomi, tapi upaya mendapatkan uang untuk membeli shabu, Di tahun 2021 juga, jumlah lakalantas sebanyak 469 kasus, unjuk rasa sebanyak, 677 kasus”

“Sementara itu Inovasi di tahun 2021, yang dilakukan antara lain : Vaksin Keliling, Vaksinasi Mobile, Pemberian Tabung Oksigen serta Menjaga protokol kesehatan”

“Beberapa kasus yang menjadi perhatian kami terkait kejahatan yang berhubungan dengan Narkoba, antara lain : tanggal 10 oktober 2021; Pengeroyokan dan korban meninggal dunia, pelaku dinyatakan positif shabu, tanggal 14 Agustus 2021, Tawuran, dimana pelaku yang tertangkap positif menggunakan shabu, tanggal 22 Oktober 2021; Pelaku membacok korban dan akhirnya korban meninggal dunia, hanya untuk mengambil Ponsel Korban, dan menjualnya untuk membeli Narkoba, tanggal 31 Oktober 2021; Pengeroyokan di tanah abang, pelaku yang tertangkap juga positif menggunakan shabu, tanggal 21 November 2021; pengeroyokan korban meninggal dan pelaku juga terindikasi menggunakan shabu” tutupnya.