Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA)

Jakarta – 2 November 2020. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta pada Jumat 13 November 2020. Dalam RUPSLB tersebut, terdapat dua agenda yaitu perubahan susunan pengurus dan perubahan anggaran dasar perseroan. Dalam Agenda pertama, pemegang saham memutuskan mengangkat Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama sebagai Komisaris Utama perseroan. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama
Komisaris Independen :  Nanan Meinanta Lasahido

Direksi
Direktur Utama : Heru Firdausi Syarif
Direktur : Ors. Teten Wawan Setiawan, SH Direktur : Pratoto Satno Raharjo Direktur : Hendry Herman

Dalam agenda kedua, RUPSLB memutuskan perubahan anggaran dasar perseroan dalam rangka penyesuaian dengan peraturan pasar modal yang berlaku yaitu:

1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.04/2020 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No. 14/2020″).

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No. 15/2020”).

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 16/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka secara Elektronik (“POJK No. 16/2020″)

Kinerja Kuartal  III- 2020  (9M2020)

Pada kuartal III – 2020 (9M2020) IRRA telah membukukan pendapatan sebesar Rp141,06 miliar. Perolehan tersebut meningkat 9,4% secara tahunan/YoY (Year on Year) jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp128,95 miliar. Kontributor terbesar untuk pertumbuhan pendapatan tersebut berasal dari penjualan produk Non Elektromedik (Jarum Suntik) yang tumbuh sebesar 19,3% YoY atau menjadi Rp33,14 miliar. Sementara penjualan produk Diagnostik In Vitro tumbuh 6,5% YoY menjadi Rp107,77 miliar. Pada pos laba, iRRA membukukan kenaikan laba usaha sebesar 31,8% YoY menjadi Rp 11,36 miliar, realisasi pertumbuhan laba yang lebih besar menunjukkan terjadinya peningkatan marjin laba usaha IRRA di 9M2020 sebesar +137 bps atau naik menjadi 8,1%. EBITDA perseroan tercatat tumbuh 35,9% YoY menjadi Rp13,39 milar, dibandingkan perolehan 9M2019 sebesar Rp9,85 miliar.

Target Tahun 2020

Tahun 2020, IRRA menargetkan perolehan laba bersih inti (Core net Profit) mampu tumbuh diatas 20% atau mencapai Rp40 miliar. IRRA masih optimis mampu merealisasikan target tersebut. Direktur PT ltama Ranoraya Tbk. Pratoto Raharjo mengungkapkan bahwa pola distribusi kinerja di kuartal empat tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun lalu, dimana kuartal ke-4 masih akan menjadi kontribusi terbesar dibandingkan tiga kuartal lainnya.