Jakarta-Suaramerdekanews.com, 25 Desember 2024 di rumah Wamen Kemnaker RI Immanuel Ebenezer Merayakan Natal Dengan Mengajak Semua orang,Tanpa Memandang Latar Belakang di Kompleks Liga Mas Jakarta Selatan.
Acara dihadiri oleh tamu- tamu yang datang untuk mengucapkan selamat natal 25 Desember 2024.
Immanuel Ebenezer yang dimana mengajak semua orang, tanpa memandang latar belakang atau kondisi, untuk merayakan sukacita kelahiran Sang Juru Selamat.
Selain itu, perayaan Natal ini tahun 2024 juga diharapkan dapat menginspirasi ummat untuk lebih peduli terhadap sesama manusia dan lingkungan hidup.
“Nilai-nilai kebangsaan dan kerukunan antarumat beragama menjadi dasar dari perayaan ini. Kegiatan natal tahun ini merupakan bukti kuatnya toleransi dan kerukunan di Indonesia,sebagai salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
Indonesia sebagai Negara Bangsa (Nation State) menurut J.S. Furnivall berciri pluralism society atau berciri masyarakat majemuk menurut Prof. Dr. Nasikun dari UGM. Nah, menghadiri perayaan hari natal tanggal 25 Desember 2024 ini di rumah kerabat, membawa hikmah besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Adapun hikmah besar dimaksud adalah:
1. Wujut Negara Pancasila
Bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang menghadiri Natal tanggal 25 Desember 2024 baik sebelumnya maupun kedepannya memperlihatkan bahwa WNI beda agama ini (Islam) mewujutkan paham Negara Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena dengan ukuran sadar, iman, dan taqwa bukan agamanya, namun hidup dalam satu Negara Pancasila, maka dengan tulus ikhlas turut mengucapkan selamat hari Natal kepada sesama WNI, saudara sesama Negara Pancasila. Demi keutuhan Bangsa Indonesia yang majemuk.
2. Wujut Toleransi Masyarakat Majemuk
WNI beda agama tetapi turut mengadiri perayaan Natal di rumah teman, kolega, dan sedaerah rantau, misalnya warga umat Islam, berarti ia sedang memperlihatkan wujut hidup tolernasi antar agama yang berbeda. Karena mengucapkan selamat hari natal bukan berarti sama dengan murtad atau mengakui kebenaran agama Kristen baginya. Akan tetapi lebih pada saling memberikan indikasi pengakuan “agamamu bagimu agamaku bagiku”. Jadi dengan ucapan hari natal lantas agama yang kita anut lalu bertukar atau berpindah mustahil.
3. Wujut Kerukunan Antar Umat Beragama
WNI umat Islam yang menghadiri perayaan natal di rumah umat Kristiani dan mengucapkan selamat hari natal, artinya dia sedang memperlihatkan wujut kerukunan antaragama dan antar umat beragama. Era Orde Baru (Orba) dahulu, relasi sosial antarumat beragama berbeda seperti itu, merupakan kebijakan Pemerintah Orba, yang diluncurkan oleh Menteri Agama Jenderal Alamsjah Ratu Prawiranegara.
4. Wujut Perekat Integrasi NKRI
WNI umat Islam menghadiri perayaan natal bersama di satu tempat umum sekalipun, tidak lantas musyrik atau murtad! Namun sebaliknya WNI umat Islam ini sedang memperlihatkan wujut perekat integrasi nasional. Karena Nation State Indonesia ini terintegrasi dari diversitas agama juga dan teramatlah mustahak. Karena memang menurut historikalnya yang tak terbantahkan, telah bahu membahu memerdekakan Bangsa Nusantara atau Boemipoetra Nusantara dari penjajahan Non Boemipoetra Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Comments are closed for this post.