Jakarta, Suaramerdekanews.com,  11  Desember 2025 — PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) terus membuktikan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, khususnya di tengah pesatnya perkembangan layanan keuangan digital. Komitmen tersebut ditegaskan melalui partisipasi Easycash dalam Mandiri BFN Fest 2025, puncak dari rangkaian Bulan Fintech Nasional (BFN) yang diinisiasi oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).

Sebagai program tahunan AFTECH, BFN bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai layanan keuangan digital, termasuk pinjaman daring (pindar) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti Easycash. Program ini mencakup berbagai kegiatan edukasi publik, seminar, program komunitas dan kampus, business matching, serta beragam aktivasi edukatif lainnya.

Head of Corporate Affairs Easycash Wildan Kesuma mengungkapkan, sejalan dengan semangat tersebut, Easycash memperkenalkan Modul Bijak Keuangan (MOJANG) sebagai inisiatif literasi keuangan dalam rangka memperluas dampak edukasi keuangan yang relevan bagi generasi muda dan masyarakat luas. Dirancangnya MOJANG ini juga merupakan bentuk respons Easycash atas masih lebarnya kesenjangan antara tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK 2025, tingkat literasi keuangan Indonesia tercatat sebesar 65,43%, sementara inklusi keuangan telah mencapai 80,51%. Kondisi ini menunjukkan pemanfaatan layanan keuangan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan pemahaman masyarakat terhadap produk, risiko dan pengelolaan keuangannya.

“Artinya, masyarakat semakin cepat mengakses layanan keuangan digital, namun pemahamannya belum sepenuhnya sejalan. Untuk itu, Easycash menghadirkan MOJANG yang dapat digunakan sebagai panduan praktis para generasi muda agar dapat mengelola keuangan secara lebih bijak, memahami risiko, serta mengambil keputusan finansial yang bertanggung jawab,” ungkap Wildan dalam sesi talkshow bertajuk Bijak Atur Keuangan di Era Digital di Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Wildan menjelaskan modul untuk edukasi keuangan ini merupakan hasil kolaborasi bersama AFTECH dan International Association of Registered Financial Consultants (IARFC) Indonesia. MOJANG memuat berbagai materi dasar pengelolaan keuangan, mulai dari pengaturan pendapatan, pengelolaan utang yang sehat, pemahaman reputasi kredit, hingga kemampuan membedakan pindar berizin dengan pinjol ilegal.

Modul ini dirancang dalam dua format, yakni modul lengkap untuk kelas literasi dan workshop, serta versi zine yang lebih ringkas, visual dan dekat dengan budaya populer untuk menjangkau Generasi Z, yang saat ini mencakup sekitar 28% populasi Indonesia. “Kami percaya materi edukasi yang yang lebih ringkas, banyak visualisasi, dan erat dengan pop culture akan lebih efektif diterima oleh Gen Z. Harapan kami, modul bijak keuangan (MOJANG) format zine ini akan lebih diterima dan mendukung penyebaran materi edukasi yang lebih luas,” jelas Wildan.

Director of Marketing, Communication & Community Development AFTECH Abynprima Rizki mengatakan industri pindar saat ini berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu alternatif pembiayaan digital yang penting bagi masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang belum sepenuhnya terlayani oleh lembaga pembiayaan tradisional. Hal ini tercermin dari total outstanding pendanaan pindar yang telah mencapai Rp90,99 triliun per September 2025.

“Pindar memberikan akses pembiayaan yang lebih inklusif dan fleksibel, serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Namun, tanpa pemahaman yang memadai mengenai bunga, tenor, kemampuan bayar, serta perlindungan data pribadi, masyarakat berisiko menghadapi masalah keuangan. Edukasi keuangan yang lebih kuat dan mudah dipahami menjadi kunci agar konsumen dapat memanfaatkan layanan pindar secara bertanggung jawab dan aman,” kata Abyn.

Untuk memperluas edukasi keuangan digital secara lebih efektif, AFTECH berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor dengan regulator, pelaku industri, dan institusi pendidikan. AFTECH pun mendorong penyedia layanan keuangan agar aktif melakukan edukasi publik, menyediakan informasi yang transparan dan mudah dipahami, serta menghadirkan pendekatan edukasi yang relevan dan mudah diakses bagi masyarakat luas, terutama generasi muda. “Kolaborasi edukasi seperti yang dilakukan bersama Easycash menjadi langkah strategis untuk percepatan penyebaran literasi keuangan dan memberikan dampak yang lebih merata bagi masyarakat,” tambah Abyn.

Senada, Financial Planner & Executive Vice President IARFC Indonesia Bareyn Mochaddin menilai literasi keuangan perlu disampaikan dengan pendekatan yang lebih sederhana dan aplikatif agar mampu menjangkau masyarakat luas, terutama generasi muda yang hidup di era digital dengan informasi serba cepat. Menurut Bareyn, kunci keberhasilannya adalah menjadikan literasi keuangan sesuatu yang mudah diakses, mudah dipahami dan terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.

“Tantangan literasi keuangan bukan hanya pada substansi materi, tetapi juga pada cara penyampaian. Tanpa pendekatan yang tepat, edukasi tidak akan benar-benar dipahami dan diterapkan oleh masyarakat. Kolaborasi antara industri, asosiasi dan praktisi perencana keuangan penting untuk memastikan edukasi keuangan dapat memberikan dampak nyata dan berkelanjutan,” ujar Bareyn.

Sebagai asosiasi internasional yang menaungi para perencana keuangan di Indonesia, Bareyn mengatakan IARFC telah berkolaborasi secara strategis dengan OJK guna memperkuat program literasi keuangan nasional, termasuk di antaranya meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pengelolaan utang secara bijak serta risiko dan dampak jangka panjang dari gagal bayar (galbay). “Kami optimis literasi keuangan yang berkesinambungan dapat memberikan dampak nyata, relevan dan berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya generasi muda sebagai penggerak masa depan,” tambah Bareyn.

Easycash berencana mengintegrasikan MOJANG dalam berbagai kegiatan literasi keuangan di sejumlah daerah melalui kolaborasi dengan universitas, komunitas, media, serta kementerian dan lembaga terkait. Materi MOJANG juga akan tersedia dalam bentuk e-book yang dapat diunduh melalui https://easycash.id/mojang, serta diturunkan ke dalam konten literasi keuangan di kanal media sosial Easycash.

“Semoga melalui pemahaman prinsip dasar pengelolaan keuangan dan kehadiran MOJANG sebagai modul literasi keuangan yang relevan bagi generasi muda, semakin banyak anak muda yang mampu mengambil keputusan finansial secara bijak dan memahami pentingnya reputasi kredit dalam membangun masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.” tutup Wildan.

Easycash

Easycash adalah platform pinjaman daring (pindar) berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Easycash berkomitmen untuk memberikan akses layanan keuangan yang terjangkau bagi masyarakat di Indonesia, terutama bagi mereka yang belum terlayani (underserved) dan tidak memiliki akses ke layanan perbankan (unbanked).

Sejak berdiri pada 2017, Easycash telah dipercaya oleh lebih dari sembilan juta pengguna di seluruh Indonesia, dengan total penyaluran dana mencapai lebih dari Rp86,19 triliun per November 2025. Pada tahun 2023, Easycash meraih peringkat kedua dalam penyaluran pendanaan terbesar di industri pinjaman daring, sebagaimana tercatat dalam Roadmap OJK periode 2023-2028.

Aplikasi Easycash tersedia di Google Play Store dan Apple App Store, memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengakses layanan kapan saja dan di mana saja. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi easycash.id.