JAKARTA – Suaramerdekanews.com, 8 Desember 2025, Para ahli, pembuat kebijakan, dan lembaga penelitian dari Asia Tenggara dan Prancis berkumpul di Jakarta pada tanggal 25–26 November 2025 untuk menghadiri Konferensi Ilmiah One Health ASEAN–Prancis, sebuah pertemuan dua hari yang bertujuan memperkuat kerja sama regional dalam menangani tantangan kesehatan di persimpangan antara manusia, hewan, dan lingkungan.

Menjelang KTT “One Health” yang akan diselenggarakan di Prancis, Lyon, pada 7 April 2026, konferensi ini diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS); Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN – Institut français d’Indonésie (IFI); Kementerian Kesehatan Indonesia; dan Sekretariat ASEAN. Inisiatif ini juga diselenggarakan bersama dengan pusat penelitian di Prancis dan Indonesia: IRD (Institut Nasional Prancis untuk Penelitian Pembangunan Berkelanjutan), CIRAD (Pusat Penelitian Pertanian Prancis untuk Pembangunan Internasional), dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia).

Lembaga-lembaga ini menegaskan kembali komitmen bersama mereka untuk meningkatkan kapasitas regional dalam mencegah, mendeteksi, dan menanggapi penyakit menular, darurat kesehatan masyarakat, dan pandemi. Acara ini berlangsung pada 25 November (hari ke-1) di
2 / 2
Sekretariat ASEAN dan 26 November (hari ke-2) di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Ruang Siwabessy, Gedung Prof. Sujudi).
Konferensi ini mengumpulkan ilmuwan, profesional kesehatan masyarakat, dan ahli lingkungan untuk berdiskusi seputar empat tema utama:
• One Health Systems di tingkat global, regional, dan nasional
• Batasan Planet
• Perubahan Iklim
• Kawasan Lindung
Selama diskusi, para peserta menyoroti bagaimana kehilangan keanekaragaman hayati, perubahan penggunaan lahan, dan gangguan iklim berkontribusi pada kemunculan penyakit dan berdampak pada kesehatan masyarakat. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara lembaga lingkungan, dokter hewan, dan kesehatan.

Konferensi ini dibuka dengan sambutan dari perwakilan Prancis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan Sekretariat ASEAN, dilanjutkan dengan keynote lectures, sesi ilmiah, dan dua forum diskusi — satu berfokus pada resistensi anti mikroba dan yang lainnya pada perubahan iklim dan kesehatan.

Y.M. Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, mengungkapkan, “Peningkatan kemitraan Prancis-ASEAN merupakan prioritas bagi pemerintah Prancis. Prancis berupaya mengembangkan kerja sama dengan ASEAN di bawah ketiga pilar, terutama pilar sosial-budaya. Secara khusus, tujuan kami adalah memperkuat kerja sama di bidang kesehatan global, dan konferensi ilmiah Prancis-ASEAN ‘One Health’ hari ini merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan tersebut.”

Serge Morand, Direktur Penelitian di CNRS dan pakar pendekatan One Health, menegaskan, “Kerja sama ilmiah antara organisasi Prancis seperti CNRS, CIRAD, IRD, Pasteur Institute, universitas-universitas Prancis, dsb., dengan mitra di Asia Tenggara telah berlangsung lama dan mencakup berbagai bidang, termasuk kesehatan dan lingkungan. Baru-baru ini, pendekatan ‘One Health’ telah menjadi prioritas dalam kerja sama ini.

Pandemi COVID-19 mendorong pendekatan One Health melalui pembentukan One Health High-Level Expert Group, yang mendukung Kerangka Kerja Quadripartite One Health.
Inisiatif PREZODE, yang diluncurkan sebagai respons terhadap pandemi COVID-19, diperkenalkan dalam konferensi sebagai platform untuk kolaborasi potensial di masa depan dalam bidang One Health antara Prancis dan ASEAN, bersama dengan inisiatif lainnya.”

“Agenda One Health ASEAN yang semakin berkembang, yang didukung oleh Jaringan One Health ASEAN, sangat penting untuk memperkuat pengawasan multisektoral, sistem laboratorium, pemantauan data dan genomik, serta koordinasi regional guna memastikan kawasan ini lebih siap, lebih terlindungi, dan lebih terhubung dalam menghadapi ancaman kesehatan yang muncul,” ujar Harditya Suryawanto, Direktur Pusat Strategi dan Kebijakan Kesehatan Global dan Tata Kelola, Kementerian Kesehatan Indonesia.

Sesi penutupan dilakukan secara virtual antara Jakarta dan Bangkok, menghubungkan acara tersebut dengan Quadripartite One Health Workshop kedua untuk Asia, guna berbagi kesimpulan dengan pembuat kebijakan regional.

Melalui konferensi ini, ASEAN dan Prancis memperbarui kerja sama mereka dalam pendekatan One Health, mempromosikan tindakan terkoordinasi yang berkelanjutan dan kolaborasi ilmiah dalam bidang kesehatan global, iklim, dan keanekaragaman hayati.