Jakarta:, Suaramerdekanews.com,  21 Oktober 2025, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Erick Thohir bertemu dengan Philippine Sports Commission (PSC) Chairman atau Ketua Komisi Olahraga Filipina Patrick Gregorio di Jakarta, Minggu (19/10). Pertemuan ini dalam rangka menjajaki kolaborasi lebih dalam antara kedua negara Asia Tenggara tersebut.

Menpora Erick menerangkan, pertemuan tersebut membahas banyak hal terkait olahraga kedua negara dan juga regional Asia Tenggara. Salah satunya perihal pelaksanaan SEA Games yang diharapkan dapat mempertandingkan cabang-cabang olahraga (cabor) Olimpiade sebagaimana yang disuarakan dalam ASEAN Ministerial Meeting on Sports (AMMS 8) di Hanoi, Vietnam.

“Kita sudah suarakan bahwa dari Indonesia menginginkan SEA Games harus mempertandingkan cabang-cabang yang ada di Olimpiade. Insyaallah saya pada bulan Februari tahun depan akan mengundang seluruh menteri olahraga yang ada di Asia Tenggara untuk mulai mengomunikasikan hal ini,” terang Menpora, Selasa (21/10).

Menpora Erick menyebut wacana ini berangkat dari keinginan Indonesia agar prestasi olahraga Asia Tenggara lebih baik ke depannya. Khususnya di ajang Olimpiade yang merupakan multievent olahraga terbesar di dunia, merujuk prestasi-prestasi yang telah dicapai negara-negara Asia Tenggara selama ini.

“Kita bisa lihat bagaimana atlet senam Filipina pada Olimpiade kemarin dapat medali emas. Kita pun kini tidak hanya mendapat medali emas dari bulu tangkis, kita sudah mendapat dari angkat besi, dan juga tentu speed climbing. Negara-negara lain seperti Singapura sudah pernah juara Olimpiade melalui renang. Nah, hal-hal ini yang saya rasa kami perlu mengusulkan untuk Asia Tenggara lebih baik ke depan,” urai Menpora.

Keinginan Indonesia untuk mempertandingkan cabor-cabor Olimpiade tersebut ternyata direspons positif oleh Filipina. Disampaikan, Filipina sebagai tuan rumah ASEAN tahun 2026 akan mengundang kementerian-kementerian olahraga di Asia Tenggara pada bulan April. Pertemuan ini untuk mendorong agenda diskusi supaya SEA Games ini benar-benar mencerminkan upaya menuju prestasi Olimpiade.

Menurut Menpora Erick, apabila keinginan ini terwujud maka prestasi para atlet Indonesia tentu harus lebih baik lagi. Pasalnya dengan menjadikan SEA Games sebagai lompatan menuju Olimpiade, negara-negara Asia Tenggara pastinya akan berlomba-lomba meningkatkan prestasinya masing-masing.

“Tentu prestasi para atlet Indonesia juga harus lebih baik lagi. Karena pasti dengan dorongan strategi besar SEA games mencerminkan Olimpiade, semua negara Asia Tenggara akan refocusing strategi besar olahraganya,” ujar Menpora.

“Nah, kalau kita ketinggalan, jangan kaget bila nanti perolehan emas negara-negara Asia Tenggara lebih banyak dari Indonesia di Olimpiade. Ini yang harus kita jaga sebagai negara yang besar dan kuat,” tegas Menpora Erick.

Sementara itu PSC Chairman Patrick Gregorio mengungkapkan keinginan Filipina untuk bersama-sama Indonesia meningkatkan prestasi di ajang Olimpiade. Kata dia, baik Filipina dan Indonesia sama-sama merayakan kemenangan bersejarah dalam Olimpiade 2024 Paris dengan membawa pulang dua medali emas, sebuah pencapaian yang menegaskan pertumbuhan signifikan Asia Tenggara di panggung olahraga dunia.

“Kesuksesan Olimpiade Filipina dan Indonesia adalah kesuksesan Asia Tenggara. Bersama kita akan membangun hubungan yang lebih kuat dan padu dalam kompetisi internasional,’’ kata Gregorio yang kedatangannya ke Jakarta dalam rangka menghadiri upacara pembukaan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025.

Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan keinginan Indonesia untuk ikut menjadi tuan rumah turnamen-turnamen internasional yang akan diselenggarakan regional Asia Tenggara secara global. Sebelumnya Indonesia ikut berperan menjadi tuan rumah Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 bersama dengan Filipina yang disebut sebagai model untuk kolaborasi-kolaborasi di masa depan.