Jakarta, Suaramerdekanews.com,  20 Januari 2024, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral ( BPSDM ESDM ) menorehkan capaian Positif selama 2023 pada pelatihan dan sertifikat  Industri, , Pelatihan masyarakat, pendidikan vokasl Capaian iu merupekan wujud al ke 3 yaitu “Meningkatkan Sumber Daya nyata menyukseskan Program Prioritas Nasion seperti yang diungkapkan Kepala BPSDM ESDM  Jakarta.manusia Berkualitas dan Berdaya Saing.

“Capaian kinerja positif 2023 apabila dibandingkan realisasi tahun 2022 meliputi
pelatihan industri sebanyak 33.229 peserta atau sebesar 120%, sertifikasi kompetensi 28 558  atau sebesar 114 % , pelatihan masyarakat 3.135 atau sebesar 160%, serta jumiah mehasiswa Politeknik Energi & Mineral (PEM) Akamigas Cepu dan Politeknik Energi dan Pertambangan
(PEP) Bandung sebesar 1.415 mahasiswa atau 112%,” ungkap Prahoro.

Lebih lanjut, Prahoro menjelaskan pelatihan industri dan sertifikasi dilakukan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan kompetensi tenaga kena di industri sektor ESOM BPSDM ESDM juga menyelenggarakan pelatihan masyarakat khususnya masyarakal di daerah penghasil, daerah yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) serta daerah yang melaksanakan kegiatan di bidang energi dan sumber daya mineral Pelathan ini merupakan implementasi dan Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2022 tentang Bantuan Pelathan dan
Beasiswa Bidang ESDM.

Pendidikan Vokasi yang diselenggarakan oleh PEM Akamigas dan PEP Bandung bertujuan untuk menyiapkan calon tenaga kena terampil yang siap kerja dan berkontribusi  dalam sektor ESDM.
dalam sektor ESDM. Selama 2023 dengan wisuda di pertengahan tahun, PEM Akamigas telah meluluskan mahasiswa sebanyak 217 dan 132 mahasiswa atau 61 % sudah diterima bekerja.
Sedangkan untuk PEP Bandung telah meluluskan mahasiswa sebanyak 73 dan 41 mahasiswa atau 56 % sudah diterima bekerja. Tahun ini  kami sudah membuka pendaftaran mahasiswa bar melalui jalur prestasi, rapor potensi intelejensia umum, dan kenasame
industri” lanjut Prahoro.

Prahoro menuturkan dukungan Pengembangan SDM sektor ESDM juga meliputi kerja sama luar negeri seperti Indonesia dan Tanzania dalam rangka membuka peluang serta mendorong perdagangan dan investasi antar dua negara serta penguatan kompetens! SDM sektor energi. “Tahun ini, sebanyak 40 orang dari Tanzania mengikuti pelatihan Natural Gas Transmission di PPSDM Migas serta Distribution Supervision dan Coal and Mineral Mining Safety Course di PPSDM Geominerba,” ucap Prahoro.

Kerjasama luar negeri juga dilakukan dengan Selandia Baru untuk meningkatkan kompetensi dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia melalui program Short Term Training Scholarships (STTS) Geothermal Project Management Course. Selama periode 2017 hingga 2023 sebanyak 125 orang yang berasal dari pemerintah dan industri. BPSDM ESDM juga bekerjasama dengan Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) untuk program pelatinan teknologi keselamatan tambang bawah tanah dengan memfasilitasi 449 peserta yang berasal dari perguruan tinggi, pemerintah & industri.

Dalam rangka pemenuhan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian ESDM, BPSDM ESDM terus berupaya melakukan inovasi dalam kegiatan pengembangan kompetensi, salah satunya pada kegiatan pelatihan non klasikal yaitu program magang antar Eselon I, magang industri sektor ESDM hingga magang internasional, dukungan beasiswa tugas belajar dalam dan luar negeri serta One Stop Learning (OSL) melalui metode pembelajaran daring dengan pola asynchronous yaitu pembelajaran mandiri atau self pace learning.

BPSDM ESDM juga turut serta mendukung pelaksanaan Proyek Strategis Nasional melalui pelatihan-pelatinan dan sertifikasi untuk sub sektor migas, minerba, KEBTKE seperti pembangunan jaringan gas; proyek GRR dan RDMP Kilang, pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian komoditas nikel, bauksit, tembaga, pasir besi, dan vanadium; serta pelatihan tenaga ahli untuk kawasan industri Morowali.

“Terkait Program Kinerja 2024, BPSDM ESDM menargetkan diklat industri sebanyak 25.200 peserta atau naik 48% dan sertifikasi industri sebanyak 21.650 peserta atau naik 5% dari target tahun sebelumnya. Sedangkan untuk pelatihan masyarakat sebanyak 2.202 peserta yang dibiayai oleh APBN,” pungkas Prahoro.