BOGOR, Suaramerdekanews.com, , 12 Desember 2023 – Sebanyak 27 pakar kesejahteraan hewan dunia dan Indonesiahadir dalam konferensi kedua kesejahteraan hewan internasional di Indonesia, yang diselenggarakan diIPB International Convention Center Kota Bogor, diselenggarakan oleh JAAN Domestic dan didukungoleh Four Paws International. Konferensi Animal Welfare Conference-Indonesia International Conference, merupakan konferensi yangdiadakan kedua kalinya, dan dihadiri lebih dari 400 orang, yang hadir secara langsung dan secara daring. Konferensi ini mengundang pakar kesejahteraan hewan. Peserta yang hadir juga tidak hanya berasal dariIndonesia akan tetapi juga dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Dalam penyelenggaraan konferensi ini, JAAN Domestic yang didukung oleh FOUR PAWSInternasional, menggandeng IPB University, Universitas Syiah Kuala Aceh dan Universitas Udayanayang dihadiri langsung oleh dekan masing – masing universitas tersebut. Konferensi ini juga menghadirkan keynote speaker dari nasional dan internasional. Keynote speaker Dr. Drh. Munawaroh selaku Presiden dari Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, Drh. Wiwiek Bagja selaku Tokoh Nasional Kesejahteraan Hewan Indonesia, Direktur Kesehatan MasyarakatVeteriner Kementerian Pertanian, dan Dr. Karan Kukreja DVM MVPH dari FOUR PAWS International. Selain itu Dr. Yenti Genarsih S.H., M.H., selaku pengajar Sekolah Intelejen Negara Indonesia jugamemberikan kuliah mengenai Animal Law Review di Indonesia. Pembicara – pembicara yang hadir dalam konferensi ini adalah pembicara – pembicarainternasional dan dunia, yaitu Selain itu pembicara lainnya adalah Karen O’ Malley dari FOURPAWS International United Kingdom (UK), Matt Backhouse dari FOUR PAWS International.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jawa Barat, dan dihadi ioleh Kepala Dinas Pertanian kota Semarang Bapak Drs. Hernowo, M.Si. Selain itu acara juga dipandu oleh Nina Tamam, penyanyi dan public figure. Total panelis pembicara adalah sebanyak 27orang, yang sangat luar biasa istimewa dan sangat kompeten di bidangnya. Acara dihadiri olehPengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB-PDHI), Asosiasi Dokter HewanPraktisi Hewan Kecil (ADHPHKI), Asosiasi Dokter Hewan Kuda Indonesia (ADHKI), PDHI Jabar 2, PDHI Jakarta dan PDHI JawaTengah 1, dan kalangan akademisi dan kedinasan.
Karin Franken selaku CEO JAAN Domestic menyatakan, Kami berharap konferensi dengan jajaranpembicara yang mengesankan ini akan berdampak besar pada penguatan dan pemberdayaanberbagai sektor termasuk pecinta hewan, tempat penampungan, dokter hewan, komunitas ilmiah, sekolah dokter hewan dan banyak lagi. Konferensi ini menyatukan para profesional kesejahteraanhewan, yang mempromosikan perlakuan manusiawi terhadap hewan; berbagi praktik terbaik,tantangan dan kesuksesan.
Berbicara tentang penguatan & pemberdayaan berbagai sektor, platformpendidikan digital kami, ANIMALWELFARE.ID telah menjadi alat yang sangat diperlukan yang disertakan dalam seluruh program yang kami jalankan. Kita memerlukan pendidikan manusia yang mendalam lebih dari sebelumnya, terutama ketika kita melihat dunia saat ini, berbagai jenis kekerasan, intimidasi, kekerasan dalam rumah tangga, kejahatan, kurangnya empati, kurangnya rasa hormat, perubahan iklim, eksploitasi hewan secara ekstrim, yang tidak hanya kejam, tetapi juga mengarah langsung pada bencana dan mengancam kesehatan dan keselamatan semua makhluk hidup.
Pada titik ini para pendidik, orang tua dan pemerintah harus menyadari bahwa pendidikan manusia yang dipadukan dengan pembangunan karakter harus menjadi prioritas utama. Drh. Merry Ferdinandez M.Si selaku Project Director dan Chairperson dari Animal Welfare International Conference 2023 menyatakan, Tujuan kami adalah untuk memfasilitasi dan menyatukan para profesional kesejahteraan hewan, yang mempromosikan perlakuan manusiawi terhadap hewan; berbagi praktik terbaik, tantangan, dan keberhasilan dalam lingkungan pembelajaran dan kerja tim. Kami ingin memberdayakan masyarakat untuk dapat mengedukasi lingkungan sekitar mereka tentang kesejahteraan hewan secara nasional.
Hasil yang diharapkan dari konferensi ini adalah para profesional kesejahteraan hewan menemukan manfaat dari interaksi dengan para ahli yang terkenal secara internasional dannasional serta dengan rekan-rekan mereka di seluruh Indonesia. Kami sangat berharap dapat memberikan peluang menuju kolaborasi yang lebih besar antar disiplin ilmu kesejahteraan hewan diIndonesia. Matt Backhouse dari Four Paws International menambahkan bahwa, tahun ini, tema kami, “MeningkatkanKesejahteraan Hewan dengan Membangun Kapasitas, Kolaborasi, dan Mengadopsi Pendekatan OneHealth,” lebih dari sekedar pernyataan – namun merupakan sebuah komitmen. Kami menyadari bahwa perjalanan menuju peningkatan kesejahteraan hewan memiliki banyak aspek dan memerlukanperpaduan antara keahlian, kasih sayang, dan strategi proaktif. Konferensi internasional ini, yangmerupakan acara gabungan, mencerminkan etos inklusif kami, yang memungkinkan partisipasi daninteraksi yang lebih luas di antara para ahli dari berbagai wilayah.
Sesi utama kami disusun untukmembahas aspek-aspek penting kesejahteraan hewan. Topik-topik seperti ‘Status Terkini PerlindunganHukum Hewan di Indonesia’ dan ‘Peran Kolaborasi Positif Antar Pemangku Kepentingan’ bukan sekadardiskusi; mereka adalah katalisator perubahan.
‘Peran Penting Dokter Hewan dalam MeningkatkanKesejahteraan Hewan’ dan pendekatan holistik ‘One Health One Welfare’ akan disorot, memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai saling ketergantungan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Ketua PB PDHI, Dr. drh. Munawaroh M.M menyatakan bahwa Karena sudah menjadi kewajiban kitauntuk mengupayakan kesejahteraan semua hewan. Hewan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memang berhak atas kesejahteraan. Dengan adanya konferensi ini diharapkan dapat diambil solusi bersama oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan kesejahteraan hewan.
Saya mengajak seluruh dokter hewan untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan hewan kepadamasyarakat umum. Dr. Yenti Genarsih S.H. M.H selaku pengajar dari Sekolah Intelijen Negara dan Koordinator Revisi KUHPPerlindungan Hewan Indonesia, menyatakan bahwa sudah saatnya masyarakat saar bahwa hewandi lindungi dan ada payung hukum yang menindak pelanggaran dan kekerasan terhadap hewan di Indonesia. Drh. Wiwiek Bagja, tokoh nasional Koordinator Kesejahteraan Hewan di Indonesia menyatakan bahwa kesejahteraan hewan itu sangat penting diimplementasikan dalam pengambilan kebijakan serta yang diperlukan dalam pelaksanaan penegakan hukumnya. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jawa Barat, dalam pidato sambutan konferensi ini juga menyatakan bahwa Provinsi Jawa Barat juga mengupayakan edukasi kesejahteraanhewan dalam setiap lini ruang lingkup kerja dan sangat mendukung kegiatan – kegiatan kesejahteraanhewan di Indonesia.
Acara ini didukung penuh oleh FOUR PAWS Internasional, dan bekerjasama sebagai kolaborator yaitu Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jawa Barat, Universitas Syiah Kuala, Universitas Udayana, IPB University dan Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Comments are closed for this post.