Jakarta, suaramerdekanews.com, 10 Februari 2022, Fashion dan seni merupakan penggerak industri ekonomi kreatif yang dinilai potensial. Di tengah gelombang pandemi Covid-19 yang pasang-surut, pelaku maupun komunitas fesyen dan seni berupaya untuk bertahan dan bangkit dari dampak bencana kemanusiaan ini. Sinergi dan kolaborasi antar sektor dapat turut mempercepat pemulihan industri ekonomi kreatif nasional.
Ajang tahunan Jakarta Fashion Trend kembali diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter dengan menghadirkan sinergi baru antara fashion dan seni yang diharapkan dapat membuat semangat baru dunia fashion maupun seni di tanah air.
IFC Jakarta yang memiliki misi untuk memajukan fashion di Jakarta khususnya dan di Indonesia pada umumnya, akan bersinergi dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sebagai institusi pendidikan seni dengan misi menciptakan dan mengembangkan seni urban dan industri budaya di Indonesia.
“Selepas pandemi yang membuat surut dunia fashion dan seni selama 2 tahun, IFC Jakarta tahun ini berusaha membawa rekan-rekan dari Institut Kesenian Jakarta untuk membuat langkah awal bersama melalui pagelaran Jakarta Fashion Trend.
Kami mengajak pelaku fashion di Jakarta untuk mulai bergerak bersama,” ujar Hannie Hananto, Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter.
Dengan mengangkat tema FashionArt, hasil kolaborasi IFC Jakarta dan IKJ dalam gelaran Jakarta Fashion Trend 2022 dituangkan dalam pertunjukan yang memadukan peragaan busana, tari kontemporer, dan rupa gambar multimedia.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperlihatkan pertumbuhan budaya urban melalui peran seni rupa, tari, dan fashion ke ranah publik.
“Kegiatan JFT sangat didukung oleh IFC secara nasional karena sesuai visi dan misi IFC yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat mode dan mode muslim dunia. Identitas JFT semakin kuat sebagai event yang menawarkan trend fashion di Indonesia untuk masyarakat di dalam dan luar negeri.
Apalagi posisi Jakarta yang sangat strategis. Kami harapkan JFT dapat terus berkembang ke depan sehingga dapat membantu pelaku industri mode, baik di Jakarta dan daerah lainnya di seluruh Indonesia,” harap Ali Charisma, National Chairmain Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Jakarta Fashion Trend 2022 menghadirkan Fashion Parade karya 14 fashion designer yang tergabung dalam IFC Jakarta serta perwakilan dari IFC chapter lainnya dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Produk Mode dan Busana Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) IKJ.
Fashion show akan didukung multimedia yang dibuat oleh mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) FSRD IKJ. Sebagai pembuka dan penutup setiap Tari dari Fakultas Seni Pertunjukan IKJ.
Koleksi busana yang diperagakan dalam Jakarta Fashion Trend 2022 memperlihatkan fragmen perkembangan dan keragaman gaya busana Indonesia.
Mulai dari busana etnik kontemporer, classy elegant, sporty casual, modest wear dan busana muslim syari dengan mengangkat konten lokal dan mengacu pada tren global, termasuk isu sustainable dan ethical fashion yang tengah menjadi perhatian dunia.
Fashion Parade terbagi menjadi lima sesi yang dimulai dengan Vermints presents Hannie Hananto x IKJ, Emmy Thee x IKJ, Deden Siswanto, BI Jember presents Wignyo, BI Jember presents Rolla Batik by Andriana Okta, Ichwan Thoha x Aqil, BBPLK Semarang presents LNC, Monika Jufry x IKJ, Samsuga by Agus Sunandar, dan Lenny Agustin x IKJ.
Fashion Parade sesi kedua menampilkan karya Saptalia x IKJ, Najua Yanti x IKJ, Althafunissa by Karina, Zahwazee, Nha Mirranda, SKD Syari by Sri Kumala Dewi, Bungas, Greenism, Umizaen by Dewi Lisin, dan Ummu Balqis Signature.
Fashion Parade sesi ketiga menghadirkan koleksi Adelina, BI Banten presents Banten Fashion Community, My De Label by YS, Tiasafara, Maisyara, Mauza, Khazzanah x Sahla Syari, Masya, Mustbe Hijab, dan Khanzamaryam.
Fashion Parade sesi keempat menampilkan rancangan Rineereo x IKJ, BI Sibolga presents Boldsession by Erika Ardianto, Roemah Kebaya Vielga, IFC Comunity presents Nyongstyle x Tru Fatmah x Elemewe, BI DKI Jakarta presents Wignyo, Fahmi Sasirangan Banjarmasin, Vannisa Kusumah – Widya Khiari Sabila for IFI, Santoon by Pricilla Margie x IKJ, Andy Sugix x Hefi Rosid, dan Olanye by Eko Tjandra.
Fashion Parade ditutup dengan rangkaian koleksi Raegitazoro x IKJ, Chaera Lee x IKJ, Racespot by Lisa Fitria x IKJ, Tieka Huza x IKJ, Fey Kayo x IKJ, Kursein Karzai, Sposato by Alfatir Muhammad, Qonita Gholib, Sofie, dan Ali Charisma x IKJ.
Asosiasi dan akademisi merupakan bagian dari ekosistem industri fashion sehingga sinergi keduanya yakni IFC Jakarta dan IKJ diharapkan dapat mempercepat pemulihan industri fashion Indonesia.
“Industri mode akan selalu memerlukan fashion designer muda yang dihasilkan oleh sekolah-sekolah mode.
Untuk menjadikan para designer muda lulusan sekolah mode siap di kancah industrinya, hubungan antara asosiasi profesi dan akademisi harus dimulai sejak pembentukan kurikulum sekolah hingga Praktek Kerja Lapangan di industri. Hal ini dapat membantu memahami apa yang sebenarnya industri perlukan dan apa yang mesti pihak kampus siapkan bagi siswanya.
Hubungan ini akan menjadi ‘vehicle’ bagi salah satu komponen kemajuan industri fashion,” papar Taruna K. Kusmayadi, Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Comments are closed for this post.